Sabtu, 25 April 2009

PUJIAN UNTUK "USING NOWAY AS WAY!"





Using No Way as Way! merupakan sebuah buku yang menjelaskan tentang kebahagiaan dan kedamaian dalam sudut pandang spiritualitas yang dibutuhkan dunia saat ini. Di dalamnya juga menyertakan penelitian beberapa pakar neuroscience tentang praktik meditasi. Siapa pun yang mempraktikkannya akan lebih memahami dan mengisi hidup dengan lebih bermakna, dengan penuh cinta, dan berbagi dengan orang lain.

Using No Way as Way! akan menjawab hal-hal seperti ini:
  • Mengapa banyak orang pintar tidak hidup bahagia?
  • Apa hubungan antara filsafat dan spiritualitas?
  • Mengapa pemahaman intuitif itu penting?
  • Bagaimana cara menjadi bahagia dan menemukan kedamaian?
  • Mengapa praktik meditasi mulai dirasa bermanfaat bagi kehidupan kontemporer saat ini?
  • Bagaimana cara mempraktikkan meditasi pernapasan?


PUJIAN UNTUK BUKU INI

"Buku ini meneguhkan minat saya untuk mencoba
melakukan meditasi pernafasan secara reguler.
Terlepas dari soal apa pun agama yang kita anut,
buku ini saya kira akan membantu kita menyelami
makna kebahagiaan dengan berada DI SINI dan KINI.
Ia mengingatkan saya bahwa untuk sukses orang
mungkin memerlukan sejumlah hal, namun untuk
bahagia yang diperlukan hanyalah diri sendiri.
Bacalah!
Andrias Harefa, Fasilitator www.pembelajar.com,
Mitra Pendiri Institut Darma Mahardika



Buku ini penting karena berangkat dari sesuatu
yang
sangat mendasar sebelum kita hendak beranjak
menuju mana pun,
yaitu menemukan diri sendiri.
Lalu ... kita akan tahu bahwa segala tujuan akan
bermula dan berakhir pada diri.”
Audifax, Penulis Buku Bestseller “Semiotika Tuhan”, dan
Psikologi Tarot” bersama Leonardo Rimba.



Buku yang dapat memberikan cara pandang baru bagi
pola pikir Anda
sehingga Anda dapat menemukan jati diri
dan akhirnya dapat
menemukan kebahagiaan selama
menjalani kehidupan di dunia.

Victor Asih, Motivator Speaker,
Penulis Buku Bestseller
“8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit”



Buku ini berhasil membongkar imajinasi saya,
sampai titik yang
saya sendiri kaget dibuatnya.
Berhasil melihat makna hidup ini

dari sisi-sisi yang selama ini tidak kita sadari.
Anda ingin bahagia dan sukses dengan cara yang berbeda,
baca ‘Using No Way as Way!’"
Dianata Eka Putra, Penulis Buku Bestseller
Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh



Pemahaman yang disampaikan oleh penulis
sungguh kreatif dan
tidak biasa.
Setelah membaca dengan pelan dan teliti,

ternyata ada banyak hal yang membuat saya terkejut.”
Robby Candra, Penulis Pendamping Buku Bestseller
Bersahabat dengan Kehidupan



Buku ini benar-benar akan membantu memperkaya
pengetahuan kita,
sebelum kita memutuskan untuk
menggunakan kebijaksanaan intuitif kita

yang masih tertidur.”
Siky Hendro Wibowo, Pemerhati Spiritualitas Nusantara



"Buku ini membawa kita untuk menemukan cara
bagaimana kita
kembali kepada diri kita yang
sesungguhnya dan menemukan
jalan menuju hidup yang
seimbang dan bahagia tanpa harus mencarinya.

Saya yakin di tengah dunia yang terus semakin
kompleks dan terasa rumit,

siapa pun Anda akan sangat terbantu dengan
membaca dan
mempraktikkan apa yang
ada di buku ini
."
Berry Nahdian Forqan, Direktur Eksekutif Nasional
Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)

Jumat, 24 April 2009

Menjadi Bahagia itu Sukses yang Seharusnya



“Buku ini berhasil membongkar imajinasi saya,

sampai titik yang saya sendiri kaget dibuatnya.
Berhasil melihat makna hidup ini dari sisi-sisi yang
selama ini tidak kita sadari.
Anda ingin hidup bahagia dan sukses dengan cara yang
berbeda, baca ‘Using No Way as Way!’”
Dianata Eka Putra,
Penulis Buku Bestseller “Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh”



Bayangkan diri Anda menjadi kaya dan memiliki aset bisnis yang tidak habis untuk tujuh turunan.
Intinya Anda mendapat apa saja, kekayaan, karir yang baik, bahkan reputasi.
Tapi Anda tidak mendapatkan satu hal.
Apakah itu?
Itu adalah kebahagiaan.

Tidak berlebihan jika saya menyebutkan bahwa menjadi bahagia itu sukses yang seharusnya.

Praktik meditasi selama ini dipahami sebagai spiritualitas yang jauh dari kehidupan modern, sesuatu yang bisa ditunda bahkan dilupakan dari kesibukan pekerjaan kita sehari-hari.

Dalam buku Using No Way as Way!, Victor Alexander Liem menyajikan kebahagiaan dan kedamaian dalam sudut spiritualitas yang memberi manfaat dalam kehidupan kontemporer saat ini. Dalam buku ini juga disertakan uraian tentang penelitian dari beberapa pakar neuroscience tentang praktik meditasi.

Using No Way as Way! akan menjawab hal-hal seperti ini:
  • Mengapa banyak orang pintar tidak hidup bahagia?
  • Apa hubungan antara filsafat dan spiritualitas?
  • Mengapa pemahaman intuitif itu penting?
  • Bagaimana cara menjadi bahagia dan menemukan kedamaian?
  • Mengapa praktik meditasi mulai dirasa bermanfaat bagi kehidupan kontemporer saat ini?
  • Bagaimana cara mempraktikkan meditasi pernapasan?

Apapun kehidupan Anda, pekerjaan, tanggungjawab, dan lain sebagainya, apabila ada kebahagiaan disitu, Anda akan memberi arti bagi diri sendiri, lingkungan, bahkan khayalak luas.

Hidup bahagia akan membuat kesuksesan Anda bernilai!
Namun menjadi bahagia itu butuh belajar dan harus dilatih.
Berlatih meditasi yang ditunjukkan dalam buku ini adalah untuk itu.

Perlukah Kaum Profesional belajar Meditasi?



“Buku ini saya kira akan membantu kita menyelami makna

kebahagiaan dengan berada DISINI dan KINI.
Ia mengingatkan saya bahwa untuk sukses orang mungkin
memerlukan sejumlah hal, namun untuk bahagia yang
diperlukan hanyalah diri sendiri.
Bacalah!”
Andrias Harefa, Fasilitator www.pembelajar.com,
Mitra Pendiri Institut Darma Mahardika

Mempertemukan kehidupan profesional dengan praktik meditasi adalah mungkin, bahkan dalam dunia yang cepat berubah ini, meditasi adalah terapi kejiwaan yang perlu menjadi perhatian. Titik temu itulah yang dibahas oleh Victor Alexander Liem dalam bukunya berjudul Using No Way as Way!

Apa itu meditasi?
Meditasi merupakan latihan yang melibatkan pemusatan pikiran dan pemahaman hidup, bukan sebuah sistem kepercayaan meskipun banyak aliran spiritual dan terapi psikologi menyarankan hal itu. Apa yang dilatih dalam meditasi adalah hal yang alami, yaitu kesadaran yang akan membawa kita pada kedamaian dan kebahagiaan.

Meditasi pada awalnya memang digunakan untuk tujuan spiritual, namun dari beberapa riset para ahli, meditasi mulai digunakan pada kehidupan profesional. Hal ini sebenarnya tidak bertentangan, mengingat bahwa tujuan meditasi adalah kebahagiaan, sesuatu yang dibutuhkan dalam setiap kehidupan terlebih kaum profesional.

Pada 22 Februari 2002, The Asian Wall Street Journal memuat artikel yang ditulis oleh Kevin Voight dengan judul The New Soul Search. Artikel ini melaporkan trend baru yang dilakukan oleh para enterpreneur, managing director, top executives dari perusahaan-perusahaan kelas dunia, seperti Coca-Cola Co., Mitsubishi Corp., Siemens AG, Hewlett-Packard Co., dan lain-lain. Para eksekutif puncak tersebut sedang mendalami latihan-latihan meditasi dan peningkatan kecerdasan spiritual yang mulai dirasakan kebutuhannya dalam dunia bisnis, terutama untuk membantu mengatasi stres, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kesehatan.
Yang menarik dari buku ini, Victor juga menyebutkan bahwa tujuan latihan meditasi adalah untuk melatih kemampuan diri dalam menghadapi ketidakpastian. Bukan hanya dunia bisnis, tapi juga segala aspek kehidupan manusia selalu diliputi ketidakpastian. Hanya mereka yang mampu menghadapi kenyataan ini akan hidup bahagia dan bisa mengatasi permasalahan secara kreatif.

Perlukah kaum profesional belajar meditasi?
Jika ingin bahagia, mengapa tidak?