tag:blogger.com,1999:blog-34020302892874875062024-03-04T22:02:49.875-08:00USING NO WAY AS WAY!Judul : Using No Way as Way!
Penulis : Victor Alexander Liem
Penerbit: Juxtapose, 2009
Tebal : xviii + 215 hal;17cm x 16cmspiritual_populerhttp://www.blogger.com/profile/07456495398551505914noreply@blogger.comBlogger3125tag:blogger.com,1999:blog-3402030289287487506.post-56812315078318631942009-04-25T04:04:00.000-07:002009-04-25T04:14:27.444-07:00PUJIAN UNTUK "USING NOWAY AS WAY!"<a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsoN6r9J_E1JXKmQc0gt3vC3NHG9JFTXVEJG9kuizktJoGrk4xhw2z7HFXeWdiq2uhe60pbOyxHxBQqb_p6RmB6yF543KK-CEuP_luJ2TqVeNrtKcgGfCQt81Q2qJC_Jn5AlBmTuTdH3xb/s1600-h/using_small_w_tulisan.jpg"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer; width: 248px; height: 320px;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhsoN6r9J_E1JXKmQc0gt3vC3NHG9JFTXVEJG9kuizktJoGrk4xhw2z7HFXeWdiq2uhe60pbOyxHxBQqb_p6RmB6yF543KK-CEuP_luJ2TqVeNrtKcgGfCQt81Q2qJC_Jn5AlBmTuTdH3xb/s320/using_small_w_tulisan.jpg" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5328584853891809602" border="0" /></a><br /><br /><br /><br /><span style="font-weight: bold;">Using No Way as Way!</span> merupakan sebuah buku yang menjelaskan tentang kebahagiaan dan kedamaian dalam sudut pandang spiritualitas yang dibutuhkan dunia saat ini. Di dalamnya juga menyertakan penelitian beberapa pakar neuroscience tentang praktik meditasi. Siapa pun yang mempraktikkannya akan lebih memahami dan mengisi hidup dengan lebih bermakna, dengan penuh cinta, dan berbagi dengan orang lain.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Using No Way as Way!</span> akan menjawab hal-hal seperti ini:<br /><ul><li>Mengapa banyak orang pintar tidak hidup bahagia?</li><li>Apa hubungan antara filsafat dan spiritualitas?</li><li>Mengapa pemahaman intuitif itu penting?</li><li>Bagaimana cara menjadi bahagia dan menemukan kedamaian?</li><li>Mengapa praktik meditasi mulai dirasa bermanfaat bagi kehidupan kontemporer saat ini?</li><li>Bagaimana cara mempraktikkan meditasi pernapasan?</li></ul><br /><br /><div style="text-align: center;"><span style="font-weight: bold;">PUJIAN UNTUK BUKU INI</span><br /><br /></div><div style="text-align: center;">"<span style="font-style: italic;">Buku ini meneguhkan minat saya untuk mencoba </span><br /><span style="font-style: italic;">melakukan meditasi pernafasan secara reguler. </span><br /><span style="font-style: italic;">Terlepas dari soal apa pun agama yang kita anut, </span><br /><span style="font-style: italic;">buku ini saya kira akan membantu kita menyelami </span><br /><span style="font-style: italic;">makna kebahagiaan dengan berada DI SINI dan KINI. </span><br /><span style="font-style: italic;">Ia mengingatkan saya bahwa untuk sukses orang </span><br /><span style="font-style: italic;">mungkin memerlukan sejumlah hal, namun untuk </span><br /><span style="font-style: italic;">bahagia yang diperlukan hanyalah diri sendiri. </span><br /><span style="font-style: italic;">Bacalah!</span>”<br /><span style="font-weight: bold;"> Andrias Harefa</span>, Fasilitator www.pembelajar.com,<br /> Mitra Pendiri Institut Darma Mahardika<br /><br /><br /><br />“<span style="font-style: italic;">Buku ini penting karena berangkat dari sesuatu<br />yang</span> <span style="font-style: italic;">sangat mendasar sebelum kita hendak beranjak<br />menuju mana pun,</span> <span style="font-style: italic;">yaitu menemukan diri sendiri. </span><br /><span style="font-style: italic;">Lalu ... kita akan tahu bahwa segala tujuan akan </span><br /><span style="font-style: italic;">bermula dan berakhir pada diri</span>.”<br /><span style="font-weight: bold;">Audifax</span>, Penulis Buku Bestseller “<span style="font-style: italic;">Semiotika Tuhan</span>”, dan<br /> “<span style="font-style: italic;">Psikologi Tarot</span>” bersama Leonardo Rimba.<br /><br /><br /><br />“<span style="font-style: italic;">Buku yang dapat memberikan cara pandang baru bagi<br />pola pikir Anda </span><span style="font-style: italic;">sehingga Anda dapat menemukan jati diri<br />dan akhirnya dapat </span><span style="font-style: italic;">menemukan kebahagiaan selama<br />menjalani kehidupan di dunia.</span>”<br /><span style="font-weight: bold;"> Victor Asih</span>, Motivator Speaker,<br /> Penulis Buku Bestseller<br />“8 Langkah Ajaib Menuju ke Langit”<br /><br /><br /><br />“<span style="font-style: italic;">Buku ini berhasil membongkar imajinasi saya,<br />sampai titik yang </span><span style="font-style: italic;">saya sendiri kaget dibuatnya.<br />Berhasil melihat makna hidup ini </span><br /><span style="font-style: italic;">dari sisi-sisi yang selama ini tidak kita sadari. </span><br /><span style="font-style: italic;">Anda ingin bahagia dan sukses dengan cara yang berbeda,</span><br /><span style="font-style: italic;">baca ‘Using No Way as Way!’</span>"<br /> <span style="font-weight: bold;">Dianata Eka Putra</span>, Penulis Buku Bestseller<br /> “<span style="font-style: italic;">Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh</span>”<br /><br /><br /><br />“<span style="font-style: italic;">Pemahaman yang disampaikan oleh penulis<br />sungguh kreatif dan </span><span style="font-style: italic;">tidak biasa.<br />Setelah membaca dengan pelan dan teliti, </span><br /><span style="font-style: italic;">ternyata ada banyak hal yang membuat saya terkejut</span>.”<br /><span style="font-weight: bold;">Robby Candra,</span> Penulis Pendamping Buku Bestseller<br />“<span style="font-style: italic;">Bersahabat dengan Kehidupan</span>”<br /><br /><br /><br />“<span style="font-style: italic;">Buku ini benar-benar akan membantu memperkaya<br />pengetahuan kita, </span><span style="font-style: italic;">sebelum kita memutuskan untuk<br />menggunakan kebijaksanaan intuitif kita </span><br /><span style="font-style: italic;">yang masih tertidur</span>.”<br /><span style="font-weight: bold;">Siky Hendro Wibowo</span>, Pemerhati Spiritualitas Nusantara<br /><br /><br /><br />"<span style="font-style: italic;">Buku ini membawa kita untuk menemukan cara<br />bagaimana kita </span><span style="font-style: italic;">kembali kepada diri kita yang<br />sesungguhnya dan menemukan</span> <span style="font-style: italic;">jalan menuju hidup yang<br />seimbang dan bahagia tanpa harus mencarinya. </span><br /><span style="font-style: italic;">Saya yakin di tengah dunia yang terus semakin<br />kompleks dan terasa rumit, </span><br /><span style="font-style: italic;">siapa pun Anda akan sangat terbantu dengan<br />membaca dan </span><span style="font-style: italic;">mempraktikkan apa yang<br />ada di buku ini</span>."<br /><span style="font-weight: bold;">Berry Nahdian Forqan</span>, Direktur Eksekutif Nasional<br />Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI)<br /></div>spiritual_populerhttp://www.blogger.com/profile/07456495398551505914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3402030289287487506.post-54591959681164717332009-04-24T18:50:00.000-07:002009-04-25T04:03:23.381-07:00Menjadi Bahagia itu Sukses yang Seharusnya<div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic;"><br /><br />“Buku ini berhasil membongkar imajinasi saya,</span><br /><span style="font-style: italic;">sampai titik yang saya sendiri kaget dibuatnya.</span><br /><span style="font-style: italic;">Berhasil melihat makna hidup ini dari sisi-sisi yang</span><br /><span style="font-style: italic;">selama ini tidak kita sadari.</span><br /><span style="font-style: italic;">Anda ingin hidup bahagia dan sukses dengan cara yang</span><br /><span style="font-style: italic;">berbeda, baca ‘Using No Way as Way!’”</span><br /><span style="font-weight: bold;">Dianata Eka Putra</span>,<br /><span style="font-style: italic;">Penulis Buku Bestseller “Membaca Pikiran Orang Lewat Bahasa Tubuh”</span><br /></div><br /><br /><br />Bayangkan diri Anda menjadi kaya dan memiliki aset bisnis yang tidak habis untuk tujuh turunan.<br />Intinya Anda mendapat apa saja, kekayaan, karir yang baik, bahkan reputasi.<br />Tapi Anda tidak mendapatkan satu hal.<br />Apakah itu?<br />Itu adalah kebahagiaan.<br /><br />Tidak berlebihan jika saya menyebutkan bahwa menjadi bahagia itu sukses yang seharusnya.<br /><br />Praktik meditasi selama ini dipahami sebagai spiritualitas yang jauh dari kehidupan modern, sesuatu yang bisa ditunda bahkan dilupakan dari kesibukan pekerjaan kita sehari-hari.<br /><br />Dalam buku <span style="font-weight: bold;">Using No Way as Way!</span>, Victor Alexander Liem menyajikan kebahagiaan dan kedamaian dalam sudut spiritualitas yang memberi manfaat dalam kehidupan kontemporer saat ini. Dalam buku ini juga disertakan uraian tentang penelitian dari beberapa pakar neuroscience tentang praktik meditasi.<br /><br /><span style="font-weight: bold;">Using No Way as Way! </span>akan menjawab hal-hal seperti ini:<br /><ul><li>Mengapa banyak orang pintar tidak hidup bahagia?</li><li>Apa hubungan antara filsafat dan spiritualitas?</li><li>Mengapa pemahaman intuitif itu penting?</li><li>Bagaimana cara menjadi bahagia dan menemukan kedamaian?</li><li>Mengapa praktik meditasi mulai dirasa bermanfaat bagi kehidupan kontemporer saat ini?</li><li>Bagaimana cara mempraktikkan meditasi pernapasan?</li></ul><br />Apapun kehidupan Anda, pekerjaan, tanggungjawab, dan lain sebagainya, apabila ada kebahagiaan disitu, Anda akan memberi arti bagi diri sendiri, lingkungan, bahkan khayalak luas.<br /><br />Hidup bahagia akan membuat kesuksesan Anda bernilai!<br />Namun menjadi bahagia itu butuh belajar dan harus dilatih.<br />Berlatih meditasi yang ditunjukkan dalam buku ini adalah untuk itu.spiritual_populerhttp://www.blogger.com/profile/07456495398551505914noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-3402030289287487506.post-4262851515923637892009-04-24T18:40:00.000-07:002009-04-25T04:04:22.552-07:00Perlukah Kaum Profesional belajar Meditasi?<div style="text-align: center;"><span style="font-style: italic;"><br /><br />“Buku ini saya kira akan membantu kita menyelami makna</span><br /><span style="font-style: italic;">kebahagiaan dengan berada DISINI dan KINI.</span><br /><span style="font-style: italic;">Ia mengingatkan saya bahwa untuk sukses orang mungkin</span><br /><span style="font-style: italic;">memerlukan sejumlah hal, namun untuk bahagia yang</span><br /><span style="font-style: italic;">diperlukan hanyalah diri sendiri.</span><br /><span style="font-style: italic;">Bacalah!”</span><br /><span style="font-weight: bold;">Andrias Harefa</span>, <span style="font-style: italic;">Fasilitator www.pembelajar.com,</span><br /><span style="font-style: italic;">Mitra Pendiri Institut Darma Mahardika</span><br /></div><br />Mempertemukan kehidupan profesional dengan praktik meditasi adalah mungkin, bahkan dalam dunia yang cepat berubah ini, meditasi adalah terapi kejiwaan yang perlu menjadi perhatian. Titik temu itulah yang dibahas oleh Victor Alexander Liem dalam bukunya berjudul <span style="font-weight: bold;">Using No Way as Way! </span><br /><br />Apa itu meditasi?<br />Meditasi merupakan latihan yang melibatkan pemusatan pikiran dan pemahaman hidup, bukan sebuah sistem kepercayaan meskipun banyak aliran spiritual dan terapi psikologi menyarankan hal itu. Apa yang dilatih dalam meditasi adalah hal yang alami, yaitu kesadaran yang akan membawa kita pada kedamaian dan kebahagiaan.<br /><br />Meditasi pada awalnya memang digunakan untuk tujuan spiritual, namun dari beberapa riset para ahli, meditasi mulai digunakan pada kehidupan profesional. Hal ini sebenarnya tidak bertentangan, mengingat bahwa tujuan meditasi adalah kebahagiaan, sesuatu yang dibutuhkan dalam setiap kehidupan terlebih kaum profesional.<br /><br />Pada 22 Februari 2002, The Asian Wall Street Journal memuat artikel yang ditulis oleh Kevin Voight dengan judul The New Soul Search. Artikel ini melaporkan trend baru yang dilakukan oleh para enterpreneur, managing director, top executives dari perusahaan-perusahaan kelas dunia, seperti Coca-Cola Co., Mitsubishi Corp., Siemens AG, Hewlett-Packard Co., dan lain-lain. Para eksekutif puncak tersebut sedang mendalami latihan-latihan meditasi dan peningkatan kecerdasan spiritual yang mulai dirasakan kebutuhannya dalam dunia bisnis, terutama untuk membantu mengatasi stres, meningkatkan produktivitas, dan meningkatkan kesehatan.<br />Yang menarik dari buku ini, Victor juga menyebutkan bahwa tujuan latihan meditasi adalah untuk melatih kemampuan diri dalam menghadapi ketidakpastian. Bukan hanya dunia bisnis, tapi juga segala aspek kehidupan manusia selalu diliputi ketidakpastian. Hanya mereka yang mampu menghadapi kenyataan ini akan hidup bahagia dan bisa mengatasi permasalahan secara kreatif.<br /><br />Perlukah kaum profesional belajar meditasi?<br />Jika ingin bahagia, mengapa tidak?spiritual_populerhttp://www.blogger.com/profile/07456495398551505914noreply@blogger.com0